Tak
jarang aku merasa ingin pergi. Pergi, berlalu, dan meninggalkan semua yang ada.
Berlalu dan perlahan-lahan menghilang di semuanya. Menghilang di kehidupan, di
pikiran, dan di memori semuanya.
Tak
jarang aku merasa lelah. Letih dan membuatku hampir menyerah dalam semuanya. Ingin
menangisi sesuatu yang tak aku tahu apa yang harusnya aku tangisi. Ingin menjerit,
tapi tak tau apa yang bisa membuatku menjerit sedemikian hebatnya.
Tak
jarang aku merasa seperti bukan diriku sendiri. Kadang ingin diam, tapi mulutku
berkata yang tak semestinya aku ucapkan. Ingin berkata, tapi malah orang lain
yang mengucapkan isi hatiku. Bahkan lebih indah kata-katanya dari yang
sebelumnya sudah susah payah aku rangkai.
Tak
jarang aku merasa bodoh. Bodoh di tengah dalamnya radar kehidupan yang semakin
memuakkan. Merasa bodoh karena bahkan aku sendiri tak tahu seperti apa aku ini
yang sebenarnya. Bodoh karena tak pandai mengungkapkan apa yang sebenarnya
mengganjal di benakku.
Tak
jarang aku sering merasa membohongi diriku sendiri. Berbohong dan melakukan apa
yang tidak aku sukai. Berbohong karena mengiyakan semua hal karena aku merasa
tak enak hati. Bohong karena aku terkesan aneh, padahal aku ingin sekali meneriakkan
pada semuanya, bahwa ini bukan aku!
Tak
jarang aku merasa bersalah. Merasa hina atas semua ucapan dan perkataan yang
tidak bisa dikontrol. Atas semua perkataan dan perbuatan yang semakin
memojokkanku karena aku sama sekali tak mengenali diriku.
Tak
jarang aku benar-benar ingin menghilangkan semua memoriku. Karena aku sudah
tidak sanggup lagi hidup dalam kepura-puraan.