Jumat, 17 April 2015

Ada Kalanya


Ada kalanya kamu harus membiarkan dirimu tenggelam.
Mati, tergerus oleh waktu.
Agar sesuatu yang indah akan muncul menggantikanmu.
Dan kamu harus bisa ikhlas.

Ada kalanya kamu harus menangis.
Terseok dan terjatuh ke lubang yang dalam.
Agar suatu hari nanti kamu bisa tersenyum.
Tertawa terbahak-bahak, menganggap lucu semua yang telah usai.

Ada kalanya kamu harus pergi.
Meyakini dirimu untuk tidak menoleh apalagi memutar ke belakang.
Sekuat apapun keinginanmu untuk menoleh.
Karena, sudah saatnya kamu menghentikan semua.

Ada kalanya kita harus berhenti.
Mengubah arah tujuan kita.
Karena hanya sakit yang ada.
Membuatmu semakin terlihat bodoh.

Ada kalanya semua masa itu akan berakhir.
Kepedihanmu, sakit hatimu, juga dendammu.
Semua akan berakhir.
Berakhir dan mati.

Palembang,  17 April 2015
07:39 WIB

Minggu, 05 April 2015

Miris


“Sebegitu cintanyakah kamu dengannya?”
Ah, pertanyaan bodoh! Jelas saja jawabannya iya. Kalau tidak, mana mungkin dia tiba-tiba menyukai Jepang. Sesuatu hal yang gadis itu sukai.
Sedihnya, walau sesering apapun aku bercerita tentang Jepang, tentang manga, hal itu tak juga membuatmu tertarik. Itu membuatku semakin merasa, cintamu padanya lebih besar dari cintamu padaku, dulu.
Miris, tapi seperti kata temanku, kita semakin bertambah dewasa, pemikiran kita pun akan berubah dengan sendirinya.