Dear Pangeran Kegelapanku yang samar keberadaannya karena berada dalam pelukannya.
Dear Pangeran Kegelapanku yang dulu membawa secercah cahaya cintamu untuk menemani malam-malan gundahku.
Dear Pangeran Kegelapan yang hadirnya kini laksana oase di gurun sahara,
Dear Pangeran Kegelapan yang bayangnya kini setipis asap di titian penghabisan.
Dear Pangeran Kegelapan yang tak mencintaiku lagi.
Dear Pangeran Kegelapan yang namamu kini membuat dadaku sesak.
Dear Pangeran Kegelapan yang mempunyai tempat tersendiri di hati ini.
Dear Pangeran Kegelapan yang kini bertindak layaknya player sejati.
Dear Pangeran Kegelapan yang kini mendekati wanita lain walaupun kutahu kau memiliki dia yang membuat hatiku hancur berkeping-keping.
Dear Pangeran Kegelapan yang wajahmu tak dapat aku belai lagi dengan sentuhanku.
Dear Pangeran Kegelapan yang harum tubuhmu tak dapat aku jadikan candu lagi.
Dear Pangeran Kegelapan yang menjadi kekasih laluku.
Dear Pangeran Hatiku yang telah berlalu bersama iringan air mata ini.
Dear Pangeran Hatiku yang dengan teganya membuatku menangis tanpa henti.
Dear Pangeran Hatiku yang dengan bangganya melepas fatamorgana di depan mataku.
Dear Pangeran Hatiku yang tetap bersinggah di pelabuhan hatiku yang sunyi.
Dear Pangeran Hatiku yang ingin aku caci maki walaupun aku tahu aku tak sanggup melakukannya.
Dear Pangeran Hatiku yang hanya bisa menjadi asaku.
Asa sebagai kekasih lalumu....
Dear Pangeran Kegelapanku yang dulu membawa secercah cahaya cintamu untuk menemani malam-malan gundahku.
Dear Pangeran Kegelapan yang hadirnya kini laksana oase di gurun sahara,
Dear Pangeran Kegelapan yang bayangnya kini setipis asap di titian penghabisan.
Dear Pangeran Kegelapan yang tak mencintaiku lagi.
Dear Pangeran Kegelapan yang namamu kini membuat dadaku sesak.
Dear Pangeran Kegelapan yang mempunyai tempat tersendiri di hati ini.
Dear Pangeran Kegelapan yang kini bertindak layaknya player sejati.
Dear Pangeran Kegelapan yang kini mendekati wanita lain walaupun kutahu kau memiliki dia yang membuat hatiku hancur berkeping-keping.
Dear Pangeran Kegelapan yang wajahmu tak dapat aku belai lagi dengan sentuhanku.
Dear Pangeran Kegelapan yang harum tubuhmu tak dapat aku jadikan candu lagi.
Dear Pangeran Kegelapan yang menjadi kekasih laluku.
Dear Pangeran Hatiku yang telah berlalu bersama iringan air mata ini.
Dear Pangeran Hatiku yang dengan teganya membuatku menangis tanpa henti.
Dear Pangeran Hatiku yang dengan bangganya melepas fatamorgana di depan mataku.
Dear Pangeran Hatiku yang tetap bersinggah di pelabuhan hatiku yang sunyi.
Dear Pangeran Hatiku yang ingin aku caci maki walaupun aku tahu aku tak sanggup melakukannya.
Dear Pangeran Hatiku yang hanya bisa menjadi asaku.
Asa sebagai kekasih lalumu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar