Kamis, 28 November 2013

Dalam Diamnya Wanita



          Entah apa yang ada di pikiran setiap wanita. Dia mencintai seseorang dalam keterdiamannya. Menganggumi orang tersebut tanpa pernah sadar bahwa orang yang ia kagumi itu bahkan sama sekali tak menganggapnya ada. Memuja orang teresebut, padahal orang itu sama sekali tak pernah menyebut namanya—kenal saja tidak.
          Entah apa yang membuat wanita selalu seperti ini. Mencintai dalam diam, kemudia sakit hati juga dalam diam. Menangis saat si pujaan hati ternyata telah menjalin kasih dengan yang lain. Bahkan yang lebih parah, saat kita tahu bahwa pujaan hati itu ternyata balikan dengan mantannya. Sakit, ingin menangis, tapi apa haknya? Dia hanya seorang penganggum rahasia dalam diam.
          Wanita selalu menyimpan perasaannya. Walaupun sendirinya ia tahu bahwa ini justru menyakitkannya perlahan-lahan. Walaupun ia sendiri sadar bahwa rasanya mustahil mencintai seseorang yang bahkan tak pernah menyebut nama kita dalam kesehariannya. Yang bisa ia lakukan hanya diam. Mengamati lelakinya dalam diam, bersorak bahagia di hatinya dalam diam saat melihat si lelaki lewat di hadapannya. Merasakan jantungnya berdegup kencang tatkala tak sengaja mereka saling bertatapan.
          Tapi, apa benar, wanita itu yang lelaki itu lihat? Apa itu hanya sekedar gede rasa semata?
          Itulah wanita. Walaupun tahu itu menyakitinya, masih saja ia bertahan. Walaupun tahu semuanya mustahil, tapi ia masih tetap setia merapal nama lelaki itu diam-diam di hatinya. Berharap suatu mukjizat datang dan membawa lelaki itu ke hadapannya. Berharap keajaiban yang bisa membuat lelaki itu berada di dalam pelukannya.
          Sekilas mungkin terdengar bodoh. Menantikan apa yang tidak pasti. Tapi itulah wanita. Yang selalu bisa menyimpan perasaannya di dalam diamnya. Yang menangis diam-diam walau wajahnya melukis senyuman. Itulah wanita.
          Sakit, jatuh cinta, dan menangis dalam diam. Dalam diam juga ia membiarkan semua perasaann itu menghilang bagai buih di lautan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar