Minggu, 16 Desember 2012

5 Desember 2012






Rinai hujan menembus cakrawala pagi ini
Derai yang memecah kesunyian sang fajar
Membelah sepi yang menaungi jiwa
Menerobos gundah yang tersisih

Hujan, tangisan langit
Bersedih tanpa seorang pun mengerti sebabnya
Kemudian diam, menyisakan pilu

Hati yang hampa telah merana
Tersayat-sayat sembilu kedustaan
Bahkan derai hujan pun tak sanggup mengobatinya
Perih yang menghujam
Tanpa ingin ada yang tahu

Sabtu, 15 Desember 2012

Aku yang Terluka

Aku yang berdiri di jalur kesakitan
Terseok-seok menembus jajaran luka
Terombang-ambing di badai penderitaan
Mengais bahagia yang belum turun

Aku yang berlari walau perih
Tenggelam dan menghilang karena dustamu
Tersiksa karena pedang khianatmu
Kehilangan arah mencari secuil senyuman

Aku sang mawarmu yang telah layu
Yang kau hirup harumnya dan kau buang
Lebih memilih mawar lain yang lebih segar
Meninggalkanku tanpa belas kasih

Aku yang menangis karenamu
Yang ikut terluka saat kau terluka
Ikut menangis saat kau bersedih,
tanpa kau tahu

Aku yang semakin terluka
Menahan sesak yang bergejolak dalam dada
Menitikkan derai rindu dari mataku
Mengeluarkan isakkan pilu karena luka ini

Aku sang bintang yang cahayanya makin redup
Kupu-kupu yang sayapnya telah patah
Wanita yang jiwanya telah hilang sebagian
Pendamba cinta yang setia menunggumu