Aku yang berdiri di jalur kesakitan
Terseok-seok menembus jajaran luka
Terombang-ambing di badai penderitaan
Mengais bahagia yang belum turun
Aku yang berlari walau
perih
Tenggelam dan menghilang
karena dustamu
Tersiksa karena pedang
khianatmu
Kehilangan arah mencari
secuil senyuman
Aku sang mawarmu yang telah layu
Yang kau hirup harumnya dan kau buang
Lebih memilih mawar lain yang lebih segar
Meninggalkanku tanpa belas kasih
Aku yang menangis karenamu
Yang ikut terluka saat kau
terluka
Ikut menangis saat kau
bersedih,
tanpa kau tahu
Aku yang semakin terluka
Menahan sesak yang bergejolak dalam dada
Menitikkan derai rindu dari mataku
Mengeluarkan isakkan pilu karena luka ini
Aku sang bintang yang
cahayanya makin redup
Kupu-kupu yang sayapnya
telah patah
Wanita yang jiwanya telah
hilang sebagian
Pendamba cinta yang setia
menunggumu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar